Sholat idul adha merupakan salat sunah yang dilaksanakan terutama pada hari raya idul adha. Hukum syariah tentang shalat Idul Adha adalah sunnah muakkadah alias sangat dianjurkan.
Idul Adha 1442 H tahun ini jatuh pada 20 Juli 2021. Sementara itu, pelaksanaan sholat Idul Adha, dan masyarakat biasanya memotong korban dan membagikan daging kurban.
Orang Indonesia juga menyebutnya Idul Adha, dan merupakan tradisi tetap untuk melakukan shalat Idul Adha. Berikut ini adalah ulasan lengkap tentang sholat Idul Adha, mulai dari niat sholat, tata cara, dan hukumnya hingga waktu terbaik untuk melakukannya.
adapun Syarat dan rukun shalat Idul Adha (termasuk Idul Fitri) hampir sama dengan syarat shalat lainnya, seperti hal-hal yang membatalkan, dan kegiatan atau perkataan yang disunnahkan. Meskipun tidak wajib, hukum melaksanakan Shalat Id adalah sunnah muakkadah alias sangat dianjurkan untuk semua umat muslim baik pria maupun wanita.
Namun, berbeda dengan shalat lima waktu, ada beberapa perbedaan teknis dalam shalat sumpah. Tidak ada adzan atau iqama sebelum shalat sunnah. Niat dan Anjuran juga berbeda. waktunya Setelah matahari terbit sampai memasuki waktu Dhuhur. Dalam shalat Idul Adha, dianjurkan untuk menyesuaikan waktu lebih awal untuk memberikan berbagai pilihan bagi yang ingin berkurban setelah melaksanakan shalat Idul Adha.
Adapun tata cara shalat idul adha berjamaah adalah sebagai berikut, Simak Baik-baik
Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî rak‘ataini sunnata li ‘îdil adlhâ” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imaman” kalau menjadi imam, dan “makmuman” kalau menjadi makmum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman/imaman lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Kedua, Takbiratul ihram Seperti shalat biasa. lalu membaca doa iftitah setelah itu, takbir tujuh kali untuk rakaat pertama. namun di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
Ketiga: Sesudah Membaca Surat Al-Fatihah. disarankan untuk membaca Surah Al-Ala setelah itu ruku’ , sujud dan duduk di antara dua sujud sampai berdiri lagi,
Keempat, Setelah berdiri di raka’at ke dua lalu takbir lima kali. Baca baca’an sholat seperti di raka’at pertama. Setelah membaca Surat Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca Surat Al-Ghasiyah pada raka’at kedua ini. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Kelima: setelah sholat selesai Sebaiknya jemaah tidak terburu-buru pulang setelah salam, melainkan mendengarkan khutbah Idul Adha sampai selesai. Kecuali dalam hal tidak mengambil sumpah dalam kelompok.
Saat Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak takbiran. Takbiran dilakukan bakda shubuh pada hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga selesainya hari tasyriq, yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Takbiran Idul Adha dilakukan selesai shalat fardu.